- Karakteristik yang seolah-olah benar-benar terjadi
- Sekuler atau biasa-biasa saja
- Tokoh legendaris adalah rakyat biasa
- Sejarah kolektif berbeda dengan sejarah aslinya
- Sebuah cerita yang sering memutar balikkan sejarah
- Berdasarkan pergerakan di alam
- Sifat siklus yang berarti mencerminkan karakteristik waktu tertentu.
Struktur Cerita Legenda
Struktur teks legenda terdiri dari empat bagian: Orientasi, komplikasi, solusi, kode atau urutan. Berikut ini adalah penjabaran dari keempat struktur teks legenda tersebut:
- Orientasi pada cerita legenda adalah bagian pertama dari cerita. Termasuk pengenalan cerita legenda, latar belakang, karakter, pengaturan lokasi, dan waktu peristiwanya
- Komplikasi adalah masalah atau gangguan yang terjadi pada karakter. Selain itu, ada puncak masalah, diikuti oleh puncak masalah
- Setelah masalah meningkat, muncul solusi berupa upaya untuk mengatasi masalah tersebut
- Bagian terakhir dari struktur legenda adalah kode atau amanat. Cerita legenda biasanya memiliki pesan moral yang dapat dipelajari pembaca setelah mendengarkan legenda tersebut.
Unsur-Unsur Cerita Legenda
1. Tema
Tema adalah ide dasar yang mendukung ciri-ciri sastra dan mengalir ke dalam teks.
2. Tokoh
Tokoh adalah seorang aktor dalam cerita fiksi. Tokoh-tokoh dalam cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyebar pesan, pesan, atau sesuatu yang sengaja disampaikan kepada pembaca. Karakter dapat dibagi menjadi tiga jenis berikut berdasarkan karakteristiknya.
- Tokoh utama adalah karakter utama yang diceritakan dalam cerita. Karakter ini berperan dalam sebagian besar rangkaian cerita dari awal hingga akhir cerita. Secara umum, tokoh utama ini digambarkan memiliki kualitas yang baik. Namun, tidak jarang protagonis diceritakan dengan cara yang aneh, unik, atau bahkan jahat
- Berlawanan (umumnya bermusuhan) kepribadian. Dalam arti, musuh adalah karakter yang selalu menghadapi pahlawan. Musuh umumnya digambarkan sebagai karakter yang buruk
- Karakter pendamping (peran ketiga) adalah tokoh sekunder dalam cerita
- 3. Plot
Plot adalah peristiwa yang sifatnya tidak sederhana seperti yang digambarkan dalam cerita. Peristiwa-peristiwa ini disusun berdasarkan kausalitas historis. Unsur plot umumnya dibagi menjadi tiga jenis: maju, mundur, dan campuran.
4. Latar
Setting adalah latar yang mendasar dari peristiwa cerita. Latar dibagi menjadi tiga bagian: latar tempat atau lokasi, waktu, dan suasana.
- Latar tempat merupakan informasi dalam cerita yang menjelaskan tempat terjadinya cerita. Misalnya bercerita tentang kerajaan, desa, hutan, pantai, langit, dan sebagainya
- Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dongeng, misalnya di pagi hari, sore, tahun, matahari terbenam, dll
- Setting atau latar suasana adalah informasi yang mencerminkan suasana peristiwa dongeng. Misalnya, orang hidup damai, hidup dalam ketakutan akan raja yang kejam, dan hutan menjadi ramai setelah ada bidadari
5. Perspektif
Perspektif adalah sudut pandang yang menyatakan posisi pengarang. Yakni bagaimana cara pengarang menceritakan peristiwa yang terdapat dalam cerita. Perspektif umumnya dibagi menjadi dua jenis seperti berikut ini:
- Orang pertama: Pengarang berperan sebagai orang pertama yang menjadi tokoh utama atau tokoh tambahan dalam cerita
- Orang Ketiga: Pengarang berdiri di luar cerita dan tidak terlibat langsung dalam cerita
- Campuran: Pengarang menggambarkan tokoh dalam cerita dengan mengacu pada nama tokoh atau pihak ketiga yang mengatakan “dia”.
6. Pesan
Pesan adalah amanat atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
- Orientasi, yang berfungsi untuk memperkenalkan penokohan, latar belakang beserta waktunya.
- Orientasi pada contoh teks di atas berada pada paragraf pertama.
- Komplikasi, bertujuan untuk menyampaikan konflik yang terjadi dalam cerita, dan dianggap sebagai inti cerita. Dalam kisah Surabaya, komplikasi berada pada paragraf 1 dan 2.
- Evaluasi, yang berada pada paragraf ketiga dalam contoh di atas merupakan rantai kejadian dalam komplikasi, dan berfungsi untuk memberikan alasan terhadap adanya konflik dalam komplikasi.
- Unsur/Kaidah Kebahasaan Narrative Text
1. Simple Past Tense
Karena erat kaitannya dengan kisah atau cerita di masa lampau, maka tenses yang paling umum dipakai dalam narrative text adalah past tense dengan perubahan bentuk kata kerja menjadi Verb 2 ( S + Verb 2 )
2. Action Verb
Action verb adalah jenis kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau kegiatan yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Action verbs umum digunakan dalam teks naratif untuk menceritakan kronologis kejadian dan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh tokoh di dalam cerita.
Action Verb adalah kata kerja untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat dilakukan atau dilakukan oleh seseorang, hewan, objek, atau kekuatan alam, seperti dalam, “The water gurgled all the way down the sink.” (Air menggelegak sampai ke bak cuci). Contoh lain action verb yang menggunakan simple past tense adalah sent, killed, etc.
3. Saying and Thinking Verb
Selain menggunakan action verb, kata kerja lainnya yang sering muncul dalam teks naratif adalah saying and thinking verb. Saying verb adalah kata kerja untuk mengindikasikan tindakan speaking, contohnya tell, say, etc.
Sementara itu, thinking verb adalah kata kerja yang berfungsi untuk menginformasikan pada pembaca tentang apa yang dipikirkan oleh tokoh cerita mengenai suatu peristiwa dalam cerita. Contoh verb-nya adalah thought.
4. Conjunction of Time
Karena teks naratif adalah cerita yang berbentuk kronologis, maka kamu bisa menggunakan conjunction of time untuk menghubungkan alur dari setiap latar waktu yang berbeda, sederhananya untuk mengurutkan kejadian-kejadian.
Conjunction of time adalah kata hubung dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan keterangan waktu. Contohnya adalah before, after, as soon as, until, till, dan masih banyak lagi.
5. Adjective
Seperti yang kita tahu, adjective adalah kata sifat. Biasanya, dalam teks naratif, kata sifat ini berperan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik spesifik setiap tokoh yang disebutkan dalam cerita. Contoh, Aladdin is a poor man, Cinderella is a beautiful girl.
6. Noun
Selanjutnya, dalam teks naratif kita akan sering menemukan noun sebagai kata ganti orang, hewan, atau benda tertentu. Misal, ada teks naratif yang menceritakan tentang Ratu Elizabeth atau tentang Raja William.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar